Lintas Asia Net.Kerinci – Bantuan dampak dari virus COVID 19 Desa Kersik Tuo diKecamatan Kayu Aro Kab.Kerinci, Prov.Jambi, ada beberapa si penerima BLT Dana Desa yang sudah meninggal (almarhum) namanya masih terdaftar sebagai penerima.
Seperti ungkapan salah satu warga yang tidak mau menyebutkan namanya, menyayangkan dengan bantuan blt tersebut ada orang yang sudah meninggal masih terdaftar penerima bantuan blt , kan aneh,” tegasnya kepada awak media Lintas Asia Net.
Lanjut warga tersebut menuturkan Semoga bantuan blt bisa meringankan bagi masyarakat yang tidak mampu akibat dari adanya virus Corona.
” Selain orang yang sudah meninggal tetapi tidak sedikit tidak tepat sasaran yakni mampu secara ekonomi mendapatkan bantuan blt , sementara yang sudah tau miskin alias melarat, tak kunjung dapat bantuan tersebut dengan nada prihatin,” paparnya.
Berdasarkan Peraturan pemerintah, atau surat edaran menteri desa PDTT Nomor 11 tahun 2020 perubahan dari surat edaran menteri desa PDT Nomor 8 tahun 2020 tentang desa tanggap Covid 19, terkait dengan pencairan atau pembagian Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) dan juga kepala Desa diminta untuk transparan dan akurat dalam pembagianya, namun hal itu tidak diindahkan beberapa oknum Kepala Desa di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.
Melansir dari Media Mitrakita, Kepala desa Kersik Tuo, Junaidi, mengatakan saat dikonfirmasi di kediamanya, kamis 6 agus 2020 yang lalu mengatakan “memang diakui kemungkinan ada diantara warga desa Kersik Tuo yang tidak mendapatkan BLT namun hal itu tidak disengaja, padahal saya bersama dengan perangkat sudah berupaya sesimaksimal mungkin agar jangan ada diantara warga saya yang tidak mendapatkan bantuan tersebut,”
“Namun pemerintah desa juga sudah berusaha, seperti ada diantara warga saya meninggal maka bantuan tersebut saya alihkan penerimanya yang pantas untuk mendapatkan”, ungkap Junaidi.
Warga Kersik tuo sangat berharap kepada pihak terkait, untuk dapat melakukan pengawasan extra ketat terhadap Dana Desa pada umumnya dan penyaluran BLT Dana Desa pada khususnya. Jangan ada oknum yang menari diatas penderitaan orang lain. (Red.)